Kamis, 05 November 2015



"WE LOVE U" adalah selogan yang sering diteriakkan terutama saat kegiatan akbar seperti PESMABA. Kami sebagai mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang dengan bangga meneriakkan penuh sukacita selogan itu. Kampus putih yang dihiasi dengan merahnya jas almamater yang tersemat dalam tubuh kami, menyemarakkan semangat akan MERAH-PUTIH.

Lalu bagaimana sejarah Universitas Muhammadiyah Malang dalam menyongsong tonggak emas??

Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) berdiri pada tahun 1964, atas prakarsa tokoh-tokoh dan Pimpinan Muhammadiyah Daerah Malang. Pada awal berdirinya Universitas Muhammadiyah Malang merupakan cabang dari Universitas Muhammadiyah Jakarta, yang didirikan oleh Yayasan Perguruan Tinggi Muhammadiyah Jakarta dengan Akte Notaris R. Sihojo Wongsowidjojo di Jakarta No. 71 tang-gal 19 Juni 1963.

Pada waktu itu, Universitas Muhammadiyah Malang mempunyai 3 (tiga) fakultas, yaitu (1) Fakultas Ekonomi, (2) Fakultas Hukum, dan (3) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Jurusan Pendidikan Agama. 

Pada tanggal 1 Juli 1968 Universitas Muhammadiyah Malang resmi menjadi universitas yang berdiri sendiri (terpisah dari Universitas Muhammadiyah Jakarta), yang penyelenggaraannya berada di tangan Yayasan Perguruan Tinggi Muhammadiyah Malang, dengan Akte Notaris R. Sudiono, No. 2 tertanggal 1 Juli 1968. 

Pada tahun 1968, Universitas Muhammadiyah Malang menambah fakultas baru, yaitu Fakultas Kesejahteraan Sosial yang merupakan fi‘lial dari Fakultas Kesejahteraan Sosial Universitas Muhammadiyah Jakarta. Dengan demikian, pada saat itu Universitas Muhammadiyah Malang telah memiliki empat fakultas. Selain itu, FKIP Jurusan Pendidikan Agama mendaftarkan diri sebagai Fakultas Agama yang berada dalam naungan Departemen Agama dengan nama Fakultas Tarbiyah.

Pada tahun 1970 Fakultas Tarbiyah ini mendapatkan status yang sama dengan Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri (IAIN), dengan Surat Keputusan Menteri Agama Nomor 50 Tahun 1970. Pada tahun ini pula Fakultas Kesejahteraan Sosial mengubah namanya menjadi Fakultas Ilmu Sosial dengan Jurusan Kesejahteraan Sosial. 

Fakultas yang kemudian ditambahkan adalah Fakultas Teknik, yaitu pada tahun 1977. Pada tahun 1980 dibuka pula Fakultas Pertanian, kemudian menyusul Fakultas Peternakan. Antara tahun 1983 sampai dengan 1993, ditambahkan jurusan-jurusan baru dan ditingkatkan status jurusan-jurusan yang suudah ada. Yang terakhir, pada tahun 1993 Universitas Muhammadiyah Malang membuka Program Pascasarjana Program Studi Magister Manajemen dan Magister Sosiologi Pedesaan.

Sampai tahun akademik 1994/1995 ini, Universitas Muhammadiyah Malang telah memiliki 9 fakultas dan 25 jurusan/program studi tingkat strata Si, dua program studi strata-S2, dan satu akademi /strata-D3 Keperawatan.

Pada rentang tiga puluh tahun perjalanan UMM ini (1964- 1994), perkembangan yang paling berarti dimulai pada tahun 1983-an. Sejak saat itu dan seterusnya UMM mencatat perkembangan yang sangat mengesankan, balk dalam bidang peningkatan status Jurusan, dalam pembenahan administrasi, penambahan sarana dan fasilitas kampus, maupun penambahan dan peningkatan kualitas tenaga pengelolanya (administrasi dan akademik).  Tahun 2009, UMM menggabungkan Fakultas Pertanian dan Fakultas Peternakan-Perikanan menjadi Fakultas Pertanian dan Peternakan agar sesuai dengan konsorsium Ilmu-ilmu Pertanian.

Dalam bidang sarana fisik dan fasilitas akademik, kini telah tersedia tiga buah kampus:
1.    Kampus I di Jalan Bandung No. 1

2.    Kampus II di Jalan Bendungan Sutami No. 188A

3.    Kampus III (Kampus Terpadu) di Jalan Raya Tlogomas







Sungguh terlalu kalau nggak tau apa itu PATI. Pelatihan Aplikasi Teknologi Informasi. Bagi mahasiswa baru Universitas Muhammadiyah Malang yang sifatnya wajib ‘ain (kalau dalam Islam, berarti wajib yang benar-benar wajib), kalau tidak ingin mengulang kembali di tehun depan dengan konsekuensi kehilangan satu kesempatan emas belajar di tahun pertama.

Awalnya, saya menyangka bahwa saya akan keteteran dalam menghadapi satu minggu ini. Sebab, jujur saja, jadwal PATI ini sangat bertabrakan dengan jadwal kuliah saya yang notabene banyak tugas sebagai mahasiswa kedokteran. Akan tetapi, saya merasa enjoy di setiap kelas pelatihan. Saya merasa saya bisa refreshing disini, bisa bertemu dengan teman-teman dari non-medis dan bisa mengenal instruktur yang Insya Allah baik hatinya.
PATI membuka jendela pemikiran saya mengenai banyak hal, seperti google scholar, email UMM, infokhs, e-learning, google drive, dan blog.

Berkat PATI
, saya jadi tahu bahwa google drive sangat berguna bagi kami saat menjadi mahasiswa nanti karena bisa digunakan sebagai media untuk kerja kelompok secara online pula. Dengan belajar blog saya jadi bisa mengetahui cara membuat blog saya lebih menarik dengan menambah beberapa widget dan sesuai kreativitas masing-masing individu.

Selesai kegiatan PATI, saya tidak langsung mengerjakan evaluasi yang ada. Saya suka baca-baca sebelum mengerjakan evaluasi-evaluasi yang yaah.. lumayan untuk latihan otot otak. Di evaluasi-evaluasi tersebut kita hanya diberi kesempatan 2 kali. Karena skor yang diberikan dipilih dari skor tertinggi maka hal tersebut bisa dijadikan keuntungan untuk kita. Selesai mengerjakan evaluasi, sebaiknya jangan langsung menggunakan kesempatan kedua yang kita miliki. Sebaiknya kita mencari jawaban dari soal-soal yang masih kita ingat terlebih dahulu, sehingga di kesempatan kedua kita bisa mendapat nilai yang lebih tinggi dibanding kesempatan pertama. Dan akan menjadi kepuasan tersendiri untuk kita.

Siapa yang belum tahu sofware CAD dengan tipe “solidworks” ini?
Solidworks ini banyak digunakan oleh orang orang yang berurusan dengan teknik. Biasanya juga digunakan dalam dunia pendidikan tinggi terutama oleh mahasiswa-mahasiswa jurusan Teknik Sipil, Teknik Mesin dan Teknik Industri. Solidworks ini digunakan untuk membuat desain animasi alat-alat teknik yang bermanfaat untuk masa depan. Karena solidworks ini sangat sesuai dengan kebutuhan mahasiswa jurusan-jurusan tersebut dan penggunaan solidworks memang relatif lebih mudah dibanding software CAD lain.

Tapi, apa sebenarnya sih software solidworks ini?
Solidworks atau SW merupakan salah satu software CAD (Computer Aided Design) yang dipercaya sebagai perangkat lunak untuk membantu proses desain suatu benda atau bangunan dengan mudah, dari yang paling simple ke yang paling kompleks. Keunggulan solidworks dibandingkan software CAD lain adalah mampu menyediakan sketsa 2D yang dapat diupgrade menjadi bentuk 3D. Selain pemakaiannya yang mudah, dan memang dirancang khusus untuk mendesain benda sederhana maupun yang rumit sekalipun. Inilah yang membuat solidworks menjadi populer dan menggeser ketenaran software CAD lainnya.

Biasanya Solidworks digunakan untuk merancang roda gigi, mesin mobil, casing handphone dan lain-lain. Fitur yang tersedia dalam Solidworks lebih easy-to-use dibanding aplikasi CAD lainnya. Di dalam Solidworks juga dapat melakukan simulasi pada desain yang dibuat. Analisis kekuatan desain juga dapat dilakukan secara sederhana dengan solidworks.

Berikut adalah contoh desain yang dirancang menggunakan software Solidworks.











"Tak sangka awalnya diriku, berdiri di antara terhebat..."

Itulah hal yang paling tidak terduga dalam hidup saya. Setelah sekian bulan saya berjuang untuk masuk ke dunia kedokteran, akhirnya Allah swt. meridhoi saya masuk ke Fakultas Kedokteran UMM. Awalnya, saya mengikuti tes sbmptn dan lolos di Kedokteran Gigi di Universitas Brawijaya. Namun, hati saya tetap mantap di Kedokteran Umum. Saya telah mengikuti banyak sekali tes mandiri yang tentunya sudah ke-empat kalinya saya ditolak. Dan terakhir kali, saya mencoba tes di UMM. Alhamdulillah, sesungguhnya keajaiban itu hanya milik Allah semata :)

Akhirnya, berdirilah saya disini, bersama orang-orang hebat, dengan teman sejawat-seperjuangan saya. Saya meneruskan perjuangan studi saya di Fakultas Kedokteran UMM. Rupanya, jurusan kedokteran di UMM tak kalah hebat dibanding jurusan kedokteran di universitas negeri.  

Fakultas Kedokteran UMM merupakan FK swasta pertama di kota Malang. Fakultas Kedokteran berdiri pada tahun 2001 dan saat ini memperoleh akreditasi B. Pelaksanaan pembelajaran di FK UMM menerapkan paradigma baru Pendidikan Dokter dengan sistem Kurikulum Berbasis Kompetensi dengan Kekhususan Kedokteran Islami, Kedokteran Keluarga, Kedokteran Industri. Pendidikan di Fakultas ini dirancang secara profesional selama sebelas semester atau setara lima setengah tahun, yang terbagi dalam 2 proses pendidikan, yaitu Pendidikan Sarjana Kedokteran selama tujuh semester dan Pendidikan Profesi selama empat semester. 

Pengembangan fakultas ini juga di dukung hadirnya Rumah Sakit UMM  di Jl. Raya Ngelo Tlogomas No.45, Kota Malang, Jawa Timur 65144 yang sudah di lengkapi berbagai peralatan modern dan canggih. Diantaranya pelayanan operasi singkat untuk ambeien, CT Scan dengan 64-slice, USG 4 dimensi, serta berbagai pelayanan laboratorium. RS UMM merupakan Rumah Sakit terbesar yang dimiliki sebuah universitas. Untuk pengembangan akademik dan kemahasiswaan, fakultas ini juga ditunjang sarana prasarana berupa ruang kelas berbasis multimedia, internet hotspot area, perpustakaan, UMM-Net, UMM medical cente, serta laboratorium pendidikan. Antara lain, biomedik, farmakologi, anatomi, fisiologi, histology, parasitologi, keterampilan klinis,emergency trauma life support (ETLS), audio visual, dan laboratorium klinik. Untuk sistem evaluasi menggunakan Multiple Choice Question – Computer Based Test ( MCQ-CBT) dan Objective Structure Clinical Examination (OSCE).Untuk peningkatan kualitas, mahasiswa FK di wajibkan mengikuti programEnglish for Specific Purpose (ESP), pelatihan Emergency Trauma Life Support (ELTS) dan Clinical Skills Refreshment (CSR) sebelum memasuki program profesi.

Demi memperkuat kemitraan, FK UMM juga telah bekerjasama dengan beberapa rumah sakit, antara lain RS Kanjuruhan, RSU Haji Surabaya, RS Paru Batu, RS Jiwa Lawang, RS Jiwa Menur Surabaya, RSUD Jombang, RSUD Gambiran Kediri, RSUD Kabupaten Jombang, RS Bhayangkara Porong, serta rumah sakit dan balai pengobatan di lingkungan wilayah Muhammadiyah se Jawa Timur. Kerjasama juga dilakukan dengan dinas Kesehatan pada beberapa kota di Jawa Timur serta sekolah Muhammadiyah se Malang Raya. Secara akademik FK UMM telah memperoleh Program Hibah Kompetisi- Peningkatan Kualitas Pedidikan Dokter (PHK-PKPD) tahun 2010 s/d 2013 dengan dana sebesar 13 milyar.

Fakultas Kedokteran UMM merupakan salah satu universitas terbaik di Indonesia dan menempati urutan ke-4 dan termasuk universitas swasta terbaik di Indonesia. Dari hasil UKDI (Ujian Kompetensi Dokter Indonesia), menunjukan bahwa FK UMM mencapai kelulusan 82% dari 100%. Tentu ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi saya yang merupakan mahasiswa FK UMM.



Malang? Siapa yang tidak kenal dengan kota Malang yang terkenal dengan wisata kulinernya. Dari yang makanan berat sampai makanan ringan seperti aneka keripik khas malang. Tapi, pada episode kali ini saya akan mem-post kuliner di kota Malang, yaitu OSKAB. Atau Bakso. Bakso di Malang juga tersedia bermacam-macam. Dari yang Bakso Kota Malang, Bakso Kauman, Bakso Bakar Pak Man, Bakso Solo dan berbagai jenis bakso lainnya pun tersedia di Malang.
Sekalipun kuliner bakso ini sangat menjamur di kota malang, namun setiap orang yang datang dari luar Malang selalu ingin mencicipi enaknya Bakso Khas Malang yang terkenal yummy. Hampir di setiap mata memandang kita dapat melihat abang-abang tukang bakso menjajakan dagangannya, mulai dari yang membuka warung dipinggir jalan, mendorong gerobaknya, sampai yang memikul dagangannya di pundak.
Jika ingin mencicipi bakso yang enak dimalang, kalian bisa mencoba mendatangi Bakso Kota Cak Man. Bakso kota ini sudah mendaftarkan hak patennya dan memiliki warung cabang di berbagai kota di indonesia, di malang sendiri bakso kota cakman memiliki 11 outlet. Selain Bakso Kota Cak Man, ada juga Bakso President yang tak kalah terkenalnya dengan Bakso Kota Cak Man. Bakso president ini terletak di Jalan Batanghari 5. Bakso ini bahkan pernah dihidangkan khusus untuk rombongan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sewaktu berkunjung ke malang.

Bagi yang bosan dengan bakso biasa, jangan khawatir, karena di malang ada "Bakso Bakar Pak Man" yang berlokasi di Jl. Diponegoro Malang. Uniknya, di Bakso Bakar Pak Man ini pelanggan dibebaskan untuk mengambil mie putih, tahu, bakso rebus dan kuah sesuai selera. Selain bakso, kita juga bisa memesan hidangan tambahan seperti siomay, gorengan, dan minuman sebagai pendamping memakan Bakso Bakar tersebut. Terdapat juga Bakso Bakar Trowulan yang tidak kalah enak dari Bakso Bakar Pak Man ini.
Kuliner Bakso di kota Malang dijamin gak bakal ngebosenin deh, malah semakin ketagihan. Gimana-gimana, tertarik kan berkunjung ke kota Malang? Selain wisata kulinernya yang oke, wisata wahananya pun menarik lho. Makanya, ayo semua berbondong-bondong ke Malang dan cicipi nikmatnya kuliner ^^






Hayoo, siapa yang tidak kenal dengan tempat ini? Ini adalah salah satu tempat rekreasi yang kini resmi menjadi millik Universitas Muhammadiyah Malang.
“Sengkaling”, begitu semua orang menyebutnya. Sengkaling adalah Taman Rekreasi Sengkaling yang terletak di  Jl. Raya Mulyoagung No. 188, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang, atau berjarak sekitar 10 km dari pusat Kota Malang. 
Lokasinya sangat strategis karena tepat berada di tepi jalan raya yang menghubungkan antara Kota Malang dengan Kota Batu, sehingga sangat mudah dicapai oleh kendaraan pribadi maupun angkutan umum.
Taman Rekreasi Sengkaling Malang adalah tempat wisata keluarga, sesuai dengan selogannya, “Wisata Air Impian Keluarga”, menyediakan berbagai macam wahana permainan seperti taman bermain, wahana permainan di darat dan air, gedung serbaguna, dan kolam pemandian. Taman Rekreasi Sengkaling dibuka setiap hari, dengan jam operasional mulai pukul 06.00 hingga pukul 17.00 WIB. Hal ini dimaksudkan untuk memberi keleluasaan kepada masyarakat yang akan melakukan rekreasi sekaligus bersantai bersama  keluarga.
Taman Rekreasi Sengkaling pertama kali didirikan oleh seorang warga Belanda bernama Mr. Coolman pada tahun 1950 dan sempat dikelola oleh Mochtar warga dari Padang. Ketika dikelola Mochtar, Sengkaling selalu tutup pada hari Jumat. Sejak tahun 1975 sampai sekarang, pengelolaan Taman Rekreasi Sengkaling ini diambil alih oleh PT. Bentoel Group dan dikelola oleh PT. Taman Bentoel. PT. Taman Bentoel, merupakan salah satu anak perusahaan Bentoel Group yang bergerak di bidang jasa pariwisata dalam bentuk taman rekreasi. Jika dahulu pada awal beroperasinya Taman Rekreasi Sengkaling ini, hanya diperuntukkan bagi karyawan PT. Bentoel.
Tempat wisata ini mempunyai berbagai fasilitas yang memiliki keunggulan tersendiri dibandingkan tempat wisata yang lain. Salah satunya adalah wisata airnya  yang berasal dari sumber alami pegunungan. Konon, salah satu sumber yang ada yaitu Kolam Tirta Alam, dipercayai bisa membuat orang awet muda dan sampai saat inipun masih banyak masyarakat yang mempercayainya.
Dan kini, Taman Rekreasi Sengkaling dipercantik dengan adanya Sengkaling Food Festival yang buka hingga malam hari. Sehingga nampak indah kerlap-kerlip Sengkaling dari dekat maupun dari jauh. Dan Sengkaling Food Festival ini tersedia berbagai makanan yang tentunya sangat nikmat dan diiringi alunan musik merdu yang membuat nyaman pengunjung Sengkaling.
Penasaran dengan penampilan baru Taman Rekreasi Sengkaling? Berkunjung ke Malang dan singgahlah di Taman Rekreasi Sengkaling^^


Minggu, 19 Oktober 2014



Hai readers^^
Seperti yang sudah pernah saya tulis sebelumnya, kali ini saya ingin membahas hal-hal yang ada di lingkungan yang sekarang ini saya tinggali, MAN Insan Cendekia Serpong. Tepat satu minggu lebih satu hari yang lalu, saya melaksanakan Hari raya Idul Adha yang terakhir kalinya disini. Sedih memang rasanya karena mungkin ini momen-momen terakhir yang bisa saya habiskan bersama teman-teman saya. Namun, tahun ini agaknya hari raya saya laksanakan dengan perbedaan yang cukup berarti. Seperti yang diketahui bahwa banyak berita yang menyampaikan bahwa jatuhnya pelaksanaan hari raya Idul Adha berbeda dari satu golongan dengan golongan yang lain di Indonesia, utamanya.

Sebelumnnya saya yakin akan melaksanakan shalat Idul Adha pada tanggal 5 Oktober, namun saya kemudian berpikir dua kali. Saya selama ini tidak pernah berbeda pandangan dari orang tua atau lebih enak disebut “masih buntut” orang tua, karena kenyataannya orang tua saya melaksanakan shalat Idul Adha pada tanggal 4 Oktober. Tak pernah saya duga sebelumnya ternyata perubahan keputusan yang saya buat untuk lebih mengikuti orang tua didukung dengan adanya fakta bahwa di Arab Saudi pada hari jum’at tanggal 3 oktober, orang-orang yang sedang melaksanakan ibadah haji rupannya sedang wukuf di padang Arafah. Fakta ini membuat saya yakin bahwa pelaksanaan shalat Idul Adha seharusnya memang jatuh pada hari Sabtu, tanggal 4 Oktober 2014.

Kemudian saya dikejutkan dengan beberapa teman saya yang kebetulan juga berasal dari Jawa Timur juga ingin melaksanakan Hari raya Idul Adha pada hari sabtu. Memang sebenarnya keputusan kami ini sedikit kontroversial diantara teman-teman lainnya yang memilih untuk mengikuti pemerintah Indonesia yang didasarkan pada hasil sidang itsbat bahwa pelaksanaan shalat Idul Adha jatuh pada hari minggu, 5 Oktober 2014. 

Saya ingat sekali waktu itu, guru saya mengingatkan kami tentang pelaksanaan shalat Idul Adha yang masih bertepatan dengan pelaksanaan UTS (Ujian Tengah Semester) 1 yang baru akan berakhir pada hari sabtu, bahwasannya sekolah telah mengundurkan waktu pelaksanaan ujian menjadi pukul 8.30 untuk memfasilitasi  guru-guru IC yang ingin melaksanaan Hari raya Idul Adha pada hari sabtu. Namun, untuk seluruh siswa-siswi IC secara implisit  diharuskan untuk melaksanakan shalat Idul Adha secara serempak pada hari minggu 5 Oktober.

Tentu saja keputusan dari pimpinan sekolah ini mengguncang kami yang sudah memutuskan untuk melaksanaan shalat Idul Adha berbeda hari. Akhirnya, dengan berbagai pertimbangan kami mencoba untuk bernegoisasi dengan guru kami agar membolehkan kami untuk melaksanakan shalat Idul Adha pada hari sabtu. Awalnya, kami cukup kecewa karena pengajuan izin kami secara tidak langsung ditolak. Yah, mungkin memang sedikit aneh jika dalam satu instansi atau lembaga mengadakan pelaksanaan shalat Idul Adha pada hari yang berbeda. Apalagi untuk sebuah madrasah ternama di Indonesia yang dibawah instansi Kementerian Agama. Memang benar, kami belum mempunyai pengetahuan untuk melakukan rukyatul hilal atau menggunakan perhitungan (hisab) dalam penentuan pelaksanaan hari raya Idul Adha ataupun dengan jalan yang telah dilakukan oleh pemerintah Indonesia dengan melakukan sidang isbat yang merupakan hasil ijtihad dari beberapa ulama.

Akan tetapi menurut saya ini memang belum bisa dijadikan sebagai pedoman seutuhnya (dalam fiqih disebut ijma’ ), karena pada kenyataannya ulama di Indonesia masih didapati banyak perbedaan. Ada sebagian masyarakat yang mengikuti ulama dari Muhammadiyah atau Nahdatul Ulama (NU). Dalam kondisi seperti ini saya mempertimbangkan dari segala aspek. Apabila di Arab Saudi pada hari jum’at sedang pelaksanaan wukuf di Arafah dan memang telah dianjurkan bagi setiap muslim untuk melaksanakan puasa Arafah sehingga esok harinya dapat dilangsungkan shalat hari raya Idul Adha, lalu bagaimana jika pelaksanaan shalat Idul Adha justru dilangsungkan pada hari minggu? Ini tentunya sangat membingungkan, lalu kita harus mengikuti siapa?

Memang ini adalah hal yang asyik diperbincangkan. Mungkin banyak diantara kita yang bingung kalau harus mengikuti siapa ketika penentuan shalat hari raya Idul Adha seperti tempo hari karena didapati banyak perbedaan pendapat diantara ulama Indonesia. Namun, sebaiknya kita kembalikan lagi urusan ini berdasarkan ayat dalam Al-Quran. Berdasarkan firman Allah swt. dalam Q.S. An Nisa/4:59 yang artinya:

“Wahai orang-orang beriman, taatlah kepada Allah dan taatlah kepada Rasul, dan Ulil Amri di antara kalian..” (QS. An Nisa/4: 59)

Berdasarkan paparan ayat diatas dapat diartikan bahwasannya kita harus mengikuti perintah Allah swt. kemudian Rasulullah saw. dan baru itulah Ulil Amri diantara kita. Karena sekarang kita berada pada masa modern dan yang disebut sebagai Ulil Amri disini adalah para ulama. Menurut Imam Ibnu Katsir, beliau menjelaskan bahwa Ulil Amri adalah umara (para ulama) dan ahli fiqih. Disamping itu Ulil Amri juga dapat diartikan sebagai pemerintah Indonesia (dalam konteks ini).

Pemerintah juga disebut sebgai Ulil Amri karena mereka adalah pemimpin yang bertanggung jawab atas rakyat Indonesia. Pemerintah adalah sosok pemimpin yang harus diikuti, karena setiap keputusan yang diambil oleh pemerintah didasarkan kepada para ulama Indonesia. Seperti penentuan 1 Syawal, awal puasa ramadhan, hari raya Idul Adha, itu semua ditentukan berdasarkan sidang itsbat dengan jalan melakukan rukyatul hilal ataupun cara hisab (hitungan). Namun tidak dapat dipungkiri, sekalipun para ulama yang bekerja sama dengan pemerintah sudah menetapkan suatu tanggal (misal: hari raya Idul Adha), masih saja ditemukan perbedaan pendapat. Golongan Muhammadiyah dan Nahdatul Ulama yang terjadi perbedaan pendapat, dan inilah yang membuat masyarakat memutuskan untuk mengikuti satu golongan tertentu untuk dijadikan dasar.

Saya juga turut dipusingkan dengan keadaan demikian. Namun, saya telah memutuskan berpedoman pada fakta lapangan yang terjadi di Arab Saudi bahwa pada hari jum’at 3 Oktober 2014 orang haji sedang melaksanakan ibadah wukuf dan saya juga mengikuti ulama dari golongan Muhammadiyah yang pelaksanaan hari raya Idul Adha jatuh pada tanggal 4 Oktober 2014. Saya juga meniatkan diri saya sendiri pelaksanaan shalat Idul Adha lillahi ta’ala.

Namun, apabila pelaksanaan shalat Idul Adha dilakukan pada hari minggu, 5 Oktober 2014 juga tidak perlu dipermasalahkan. Sebab pemerintah mengumumkan pelaksanaan shalat Idul Adha pada hari minggu juga berdasarkan perhitungan (hisab), sehingga tidak perlu dikhawatirkan ibadah yang telah dilakukan sia-sia. Asalkan keyakinan kita sudah pasti dan memiliki pedoman untuk melaksanakan shalat Idul Adha tersebut (bukan asal ikut-ikutan), insya Allah setiap perbuatan yang diniatkan kepada Allah swt. akan mendapat ganjaran yang sudah ditentukan kadarnya oleh Allah swt.

Sekalipun terdapat banyak perdebatan disini, saya berharap suatuhari nanti pemerintah Indonesia dapat lebih tegas dalam memutuskan suatu putusan. Saya berharap masyarakat Indonesia yang mayoritas beragama Islam dapat melaksanakan ibadah secara serempak tanpa adanya perbedaan, sehingga tidak menimbulkan kerancuan dan dapat melaksanakan ibadah lebih khusyu’. Pemerintah Indonesia juga sebaiknya dapat mencegah adanya perbedaan diantara masyarakatnya, apalagi jika ini berhubungan dengan ibadah kita sebagai seorang muslim.